Selasa, 01 Januari 2013

Metode Yang Benar Dalam Meraih Ilmu Agama


Metode Yang Benar Dalam Meraih Ilmu Agama
(Upaya Melestarikan Tradisi Salaf Saleh
Dan Memperjelas Posisi Derajat Keilmuan kita)

Oleh: Kholil Abu Fateh
 
Ugensi Sanad

Sanad adalah mata rantai orang-orang yang membawa sebuah disiplin ilmu (Silsilah ar-Rijâl).  Mata rantai ini terus bersambung satu sama lainnya hingga kepada pembawa awal ilmu-ilmu itu sendiri; yaitu Rasulullah. Integritas sanad dengan ilmu-ilmu Islam tidak dapat terpisahkan. Sanad dengan ilmu-ilmu keislaman laksana paket yang merupakan satu kesatuan. Seluruh disiplin ilmu-ilmu Islam dipastikan memiliki sanad. Dan Sanad inilah yang menjamin keberlangsungan dan kemurnian ajaran-ajaran dan ilmu-ilmu Islam sesuai dengan yang dimaksud oleh pembuat syari’at itu sendiri; Allah dan Rasul-Nya.
Di antara sebab “kebal” ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah dari berbagai usaha luar yang hendak merusaknya adalah karena keberadaan sanad. Hal ini berbeda dengan ajaran-ajaran atau syari’at nabi-nabi sebelum nabi Muhammad. Adanya berbagai perubahan pada ajaran-ajaran mereka, bahkan mungkin hingga terjadi pertentangan ajaran antara satu masa dengan masa lainnya setelah ditinggal oleh nabi-nabi yang bersangkutan, adalah karena tidak memiliki sanad. Karena itu para ulama menyatakan bahwa sanad adalah salah satu “keistimewaaan” yang dikaruniakan oleh Allah kepada umat nabi Muhammad, di mana hal tersebut tidak dikaruniakan oleh Allah terhadap umat-umat nabi sebelumnya. Dengan jaminan sanad ini pula kelak kemurnian ajaran-ajaran Rasulullah akan terus berlangsung hingga datang hari kiamat[1].

Senin, 27 Agustus 2012

Pendahuluan (RADIKALISME SEKTE WAHABIYAH)


BAGIAN PERTAMA
 
Pendahuluan
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kita sebagai khairu ummah (sebaik-baik umat) yang diutus kepada manusia mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran serta tidak ridha agama Allah diselewengkan. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada pemimpin para muttaqin dan Sayyid al Ghurr al Muhajjalin (pemimpin para umat yang bersinar wajah dan kakinya)[1] sayyidina Muhammad Thoha al Amin dan juga kepada orang-orang yang mengikuti beliau yaitu para walinya yang shalih.

Allah ta’ala berfirman:
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِاْلأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً {103} الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا {104}
Maknanya: “Katakanlah: Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”. (QS. Al Kahfi: 103-104)

Allah juga berfirman:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ
Maknanya: “Kamu adalah khairu ummah yang diutus kepada manusia, menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”. (QS. Ali Imran: 110)

Pengantar Penerjemah ; Akar “Terorisme” Dalam Peribincangan

Pengantar Penerjemah
 Akar “Terorisme” Dalam Perbincangan
Telah banyak ruang diskusi dan karya ilmiyah yang berusaha mencari sebab-sebab munculnya terorisme. Sebagian menemukan benang merah terorisme ada pada kemiskinan dan “kebobrokan” moral. Pertanyaannya sampai seberapa jauh pengaruh kemiskinan dan krisis moral dalam menyebabkan munculnya terorisme?. Krisis moral dan kemiskinan terkadang menjadikan orang berbuat kriminal tetapi pada batasan tertentu, tidak menjadikan tindakannya sebagai ideologi yang mengharuskan dia terus melakukan teror karena ada semangat “balasan kebaikan” (pahala) atas perbuatannya.
Sesungguhnya yang lebih membahayakan dari terorisme yang terbatas (baca kriminalitas) adalah gerakan teror yang muncul dari individu dan kelompok yang mereka sendiri bukanlah orang yang setiap harinya melakukan kriminal atau pembunuhan akan tetapi mereka berpengang teguh pada sebuah ideologi. Mereka menjadikan ideologi tersebut sebagai dasar dalam melakukan gerakan teror dan menjunjung tinggi “nilai-nilai”  yang terdapat pada ideologi tersebut. Terorisme semacam ini akan muncul kapan saja tidak hanya disebabkan karena balas dendam atau counter attack atas perbuatan individu atau kelompok lain.[1]

Daftar Isi (RADIKALISME SEKTE WAHABIYAH)


RADIKALISME SEKTE WAHABIYAH
Mengurai Sejarah dan Pemikiran Wahabiyah

Pengantaar Penerjemah ~ iii
Daftar Isi ~ vii

Bagian Pertama
Pendahuluan ~ 2
Siapakah Muhammad ibn Addul Wahhab Dan Ibnu Taimiyah? ~ 9
Wahhabiyah mengkafirkan umat Islam ~ 16
Manhaj Wahhabiyah ~ 18
Mengenang tiga insiden ~ 25
Sekilas tentang klaim-klaim Wahhabiyah ~ 36
Tantangan ~ 90
Siapa yang dibela oleh Wahabiyah? ~ 91

Bagian kedua
Studi perbandingan aqidah Wahabiyah dan yahudi ~ 96
Pergulatan Ahlussunnah vs Ahlul Bathil ~ 99

Selasa, 20 Maret 2012

al Imam al Hafizh Abdurrahman Ibnul Jawzi Membongkar Kesesatan Aqidah Tasybih

Segera Download Ebooknya, Gratis!!!
Klik disini : TARJAMAH DAF'U SYUBAH AT-TASYBIH (format CHM) 

Ebook ini didedikasikan bagi para pejuang ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah untuk memberantas ajaran Wahabi dan faham-faham menyesatkan lainnya. Halal untuk diperbanyak dengan cara apapun dengan tanpa merubah sedikitpun kandungan yang dimaksud.

Selain E-book dengan format CHM, anda juga bisa mendownload E-book ini dalam format PDF ~dengan isi yang sama~ yang mana dengan format PDF bisa dibaca melalui HP (semua HP yang punya Sistem Operasi baik itu Symbian, Windows Mobile, maupun Android), silahkan download E-book PDFnya disini : TARJAMAH DAF'U SYUBAH versi PDF

Kami sertakan juga link download kitab Daf'u Syubah At-Tasybih دفع شبه التشبيه بأكف التنزيه berbahasa arab bagi anda yang ingin melihat teks arab kitab ini. Silahkan download disini: Teks Arab Kitab Daf'u Syubah ( Format PDF, Size 6,4 Mb).

Sabtu, 17 Maret 2012

Mempertahankan Faham Islam Moderat; Antara Ekstrimisme Dan Apatisme, Antara Sikap Berlebihan Dan Sikap Tidak Peduli

Mempertahankan Faham Islam Moderat; Antara Ekstrimisme Dan Apatisme, Antara Sikap Berlebihan Dan Sikap Tidak Peduli
(Upaya Mempertegas Output Pondok Pesantren Di Indonesia)· 


Bismilllah ar Rahman ar Rahim.
Al Hamdu Lillah, Wa as Shalatu Wa as Salamu ’Ala Rasulillah,
Dalam permulaan pembicaraan tentang ekstrimisme dan sikap moderat ini, saya mulai dengan firman Allah:

وَكذَلكَ جعَلْناكُم أمّةً وسَطًا لِتكُونُوا شُهَداءَ علَى النَّاس (البقرة: 143)
(Dan demikian pula Kami telah menjadikan kalian sebagai umat yang moderat supaya kalian menjadi saksi-saksi atas manusia).

Kemudian dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

سَتَفْتَرِقُ أمّتِي إلَى ثلاثٍ وسَبعيْن فرقَةً كُلّهُمْ فِي النّار إلاّ وَاحدَة وهِيَ مَا علَيه وَأصْحَابي (رَواه التّرمذِي فِي كِتاب الإيْمَان)
(Akan terpecah umatku kepada 73 golongan, semuanya berada di neraka kecuali satu yaitu kelompok di mana aku dan para sahabatku di dalamnya).

Al-khathib al-Baghdadi meriwayatkan dari dengan sanadnya dari Musa ibn Yasar; salah seorang ulama terkemuka di kalangan ulama salaf, berkata: “Janganlah kalian mengambil ilmu kecuali dari mulut para ulama”. Juga berkata: “Yang mengambil ilmu dari buku-buku (tanpa guru) maka ia adalah seorang shahafi, dan siapa yang mengambil –bacaan- al-Qur’an dari mushaf (tanpa guru) maka ia adalah seorang mushafi”.
Dalam sebuah hadits tsabit disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:

إنّمَا العلْمُ بالتّعلّم (رَواهُ الطبّراني)
(Sesungguhnya ilmu itu diraih dengan belajar -artinya kepada para ahlinya-). HR. al-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir.

Makna ar Rafiq al A’la (Membantah Keyakinan Sesat Wahabi Yang Memaknai "ar Rafiq al A'la" Sebagai Allah)

سنن الترمذي / كتاب الدعوات / حديث رقم 3418

حَدَّثَنَا هَارُونُ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ عَبَّادِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عِنْدَ وَفَاتِهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَأَلْحِقْنِي بِالرَّفِيقِ الْأَعْلَى قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ.

Sunan at Tirmidzi, Kitab ad Da’awat, hadits nomor 3418

Memberitakan kepada kami Harun; memberitakan kepada kami Abdah, dari Hisyam bin Urwah, dari ‘Abbad bin Abdillah bin az Zubair, dari Aisyah berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah di hari menjelang wafatnya: “Ya Allah ampunilah bagiku, rahmati diriku, dan pertemukan aku dengan ar Rafiq al A’la”. (Abu Isa at-Tirmidzi berkata: Ini adalah hadits hasan sahih)


شرح الحديث

قوله : ( حدثنا هارون ) هو ابن إسحاق الهمداني ( أخبرنا عبدة ) هو ابن سليمان الكلابي قوله : ( وألحقني بالرفيق الأعلى ) المراد بالرفيق الأعلى هنا جماعة الأنبياء الذين يسكنون أعلى عليين وهو اسم جاء على فعيل ومعناه الجماعة كالصديق والخليط يقع على الواحد والجمع . والمراد هنا الجمع كقوله تعالى : { وحسن أولئك رفيقا } كذا قال الجزري وغيره وعند البخاري من طريق سعد عن عروة عن عائشة قالت كنت أسمع أنه لا يموت نبي حتى يخير بين الدنيا والآخرة فسمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول في مرضه الذي مات فيه وأخذته بحة يقول : { مع الذين أنعم الله عليهم } الآية . فظننت أنه خير . قال الحافظ وفي رواية المطلب عن عائشة عند أحمد فقال : مع الرفيق الأعلى : { مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهداء } إلى قوله { رفيقا } . قال : ( هذا حديث حسن صحيح ) وأخرجه الشيخان

Penjelasan hadits

Perkataan penulis: “Memberitakan kepada kami Harun”; dia adalah Ishaq al Hamadzani.
Perkataan penulis: “Memberitakan kepada kami Abda”; Dia adalah Ibn Sulaiman al Kullabi.
Perkataan penulis: “Dan pertemukan aku dengan ar Rafiq al A’la”; yang dimaksud dengan ar Rafiq al A’la adalah sekelompok dari para Nabi yang bertempat di A’la ‘Illiyyin (Tempat paling atas dari ‘Illiyyin). Kata “ar Rafiq” adalah nama dengan bentuk kata pada wazan “fa’il”, artinya “sekelompok” (golongan), seperti bentuk kata “as Shadiq” dan “al Khalith”; dapat dipakai untuk bentuk “satu/singular” atau “jamak/plural”. Dan yang dimaksud dengan kata “ar Rafiq” di sini adalah bentuk jamak/plural, ini seperti dalam firman Allah: “Dan mereka adalah sebaik-baik teman” (taman dalam ayat ini dalam bentuk jamak). Demikian inilah pendapat yang dinyatakan oleh al Hafizh al Jazari dan lainnya.

Sementara menurut al Bukhari; dengan jalur hadits dari jalan Sa’ad bin Urwah dari Aisyah berkata: “Aku pernah mendengar bahwa tidak ada seorang-pun dari para Nabi yang meninggal hingga ia dipersilahkan untuk memilih antara dunia dan akhirat, dan aku mendengar Rasulullah saat beliau sakit yang menjadikan beliau wafat dengannya bersabda: “Pertemukan aku dengan orang-orang yang Engkau karuniakan nikmat atas mereka”, aku menyangka itu sebagai kebikan. Al Hafizh Ibn Hajar berkata dalam meriwayatkan potongan hadits ini; dari Aisyah, menurut Ahmad bin Hanbal berkata: “Bersama ar Rafiq al A’la; artinya bersama mereka yang diberi karunia oleh Allah dari para Nabi, para as Shiddiqin, para Syuhada, dan orang-orang saleh; dan mereka adalah sebaik-baik teman”. Ibn Hajar berkata: Ini adalah adalah hadits hasan sahih, dan telah diriwayatkan oleh Imam al Bukhari dan Imam Muslim.   

Minggu, 27 November 2011

Sayyidah Nafisah; Wali Allah Dari Kaum Perempuan


SAYYIDAH  NAFISAH

Beliau adalah  Nafisah putri al Hasan al Anwar ibn Zaid al Ablaj ibn al Hasan ibn Ali karramallahu wajhah. Ibunda beliau adalah seorang ummu walad (budak yang dinikahi tuannya) seperti halnya Hajar ibunda Nabi Ismail.

Beliau tumbuh dalam keluarga yang mendidiknya menjadi seorang yang alim, wara', dan ahli ibadah.Hari-harinya di isi dengan puasa pada siang hari dan bangun malam untuk beribadah, sehingga Allah memulyakannya dengan beberapa karamah.

KELAHIRANNYA

Sudah menjadi suatu kebiasaan bagi ayah sayyidah Nafisah untuk duduk di Masjidil Haram guna memberi pelajaran agama dan ilmu al quran kepada manusia.

Kemudian suatu hari datng kepada beliau salah seorang budak membawa berita kelahiran putrinya, seraya berkata: Berbahagialah engkau tuan!malam ini telah lahir putrimu yang cantik jelita yang tiada duanya.Ketika mendengar hal itu, beliau sangat senang dan bersujud kepada Allah sebagai rasa syukur atas terkabulkannya doa beliau serta memberikan hadiah yang banyak kepada budak tersebut seraya berkata: katakan kepada keluarga agar menamainya NAFISAH semoga ia menjadi pribadi yang baik dan suci.

Senin, 21 November 2011

Sanad Ajaran Kaum Sufi Dan Khirqah Mereka

Sanad Ajaran Kaum Sufi Dan Khirqah Mereka[1]
Oleh; H Kholil Abou Fateh

Sanad adalah mata rantai orang-orang yang membawa sebuah disiplin ilmu (Silsilah ar-Rijâl). Mata rantai ini terus bersambung satu sama lainnya hingga kepada pembawa awal ilmu-ilmu itu sendiri; yaitu Rasulullah. Integritas sanad dengan ilmu-ilmu Islam tidak dapat terpisahkan. Sanad dengan ilmu-ilmu keislaman laksana paket yang merupakan satu kesatuan. Seluruh disiplin ilmu-ilmu Islam dipastikan memiliki sanad. Dan Sanad inilah yang menjamin keberlangsungan dan kemurnian ajaran-ajaran dan ilmu-ilmu Islam sesuai dengan yang dimaksud oleh pembuat syari’at itu sendiri; Allah dan Rasul-Nya.

Di antara sebab “kebal” ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah dari berbagai usaha luar yang hendak merusaknya adalah karena keberadaan sanad. Hal ini berbeda dengan ajaran-ajaran atau syari’at nabi-nabi sebelum nabi Muhammad. Adanya berbagai perubahan pada ajaran-ajaran mereka, bahkan mungkin hingga terjadi pertentangan ajaran antara satu masa dengan masa lainnya setelah ditinggal oleh nabi-nabi yang bersangkutan, adalah karena tidak memiliki sanad. Karena itu para ulama menyatakan bahwa sanad adalah salah satu “keistimewaaan” yang dikaruniakan oleh Allah kepada umat nabi Muhammad, di mana hal tersebut tidak dikaruniakan oleh Allah terhadap umat-umat nabi sebelumnya. Dengan jaminan sanad ini pula kelak kemurnian ajaran-ajaran Rasulullah akan terus berlangsung hingga datang hari kiamat.

Sabtu, 14 Mei 2011

Buku Baru; "Membersihkan Nama Ibnu Arabi Kajian Komprehensif Tasawuf Rasulullah"



 Bagi yang berminat dapat menghubungi e-mail saya di aboufaateh@yahoo.com

Daftar Isi­_,   
Kata Pengantar_, 

Pengantar Penulis_,


Bab I              Definisi Tasawuf, Hulûl, Wahdah Al-Wujûd Dan Cakupannya

a.       Pengertian Tasawuf, Sejarah Penamaan dan Ajaran-ajarannya_,
b.      Ajaran Tasawuf di Masa al-Khulafâ’ al-Râsyidîn_, 
c.      Landasan Tasawuf; Ilmu dan Amal_, 
d.      Di Antara Pokok-Pokok Ajaran Kaum Sufi_, 
e.      Sanad Ajaran Kaum Sufi Dan Khirqah Mereka_, 
f.       Definisi Yang Salah Tentang Syari’at Dan Hakekat_, 
g.      Kisah Yang Benar Tentang Nabi Musa Dan Nabi Khadlir_, 
h.      Kritik Terhadap Pembagian Tasawuf Kepada Akhlaqi Dan Falsafi_,
i.        Fenomena Syathahât; Antara Wali Shâhî Dan Wali Jadzab_, 
j.        Pendapat Mayoritas Ulama Sufi Tentang Al-Hallâj_, 
k.      Tinjauan Historis Dan Definisi Akidah Hulûl, Dan Wahdah al-Wujûd_,
l.        Dasar Akidah Kaum Sufi_, 
m.    Bantahan Terhadap Kelompok Anti Tasawuf_, 

Bab II                        Biografi Imam Muhyiddin Ibn ‘Arabi 

a.       Nama dan Kelahiran Ibn ‘Arabi_, 
b.      Keluarga Ibn ‘Arabi_, 
c.      Perjalanan Ilmiah Ibn ‘Arabi_, 
d.      Guru-guru Ibn ‘Arabi_, 
e.      Tahun Wafat Ibn ‘Arabi_,
f.       Karya-karya Ibn ‘Arabi_, 

 

Bab III           Kajian Terhadap Karya-Karya Ibn ‘Arabi Tentang Akidah Tanzîh

a.       al-Futûhât al-Makkiyah_, 
1. Sikap Ulama Terhadap Ibn ‘Arabi Dan al-Futûhât al-Makkiyyah_,
2. Kajian Terhadap al-Futûhât al-Makkiyyah_, 
3.      Ungkapan Tanzîh Ibn ‘Arabi Dalam al-Futûhât al-Makkiyah_, 
b.      Al-Tanazzulât al-Lailiyyah Fî al-Ahkâm al-Ilâhiyyah_, 
c.      ‘Aqîdah Ahl al-Islâm (Aqîdah Fî al-Tauhîd) _,
1.      Iman kepada Allah dan mentauhidkan-Nya_, 
2.      Iman kepada Rasulullah; Muhammad_, 
d.      Al-Anwâr Fîmâ Yumnah Shâhib al-Khalwah Min Asrâr  Al-Khalwah al-Muthlaqah_, 
e.      Kunhu Mâ Lâ Budd Lî al-Murîd Minhu_, 
f.       Al-Mauizhah al-Hasanah_, 
g.      Isthilahât al-Sufiyyah_, 
h.      Al-‘Ujâlah_, 
i.        Al-Hikam al-Hâtimiyyah_, 
j.        Risalah Ibn ‘Arabi Kepada Imam al-Fakhr ar-Razi_, 
k.      Wasiat Ibn ‘Arabi Kepada Sebagian Anaknya  Nasab al-Khirqah_,   

Bab IV           Ibn ‘Arabi Dan Akidah Ahlussunnah

a.       Allah Ada Tanpa Tempat_, 
b.      Ahlussunnah Dalam Mensikapi Teks-Teks Mutasyâbihât_, 
1.      Definisi Muhkamât dan Mutasyâbihât_, 
a.       Muhkamât_, 
b.      Mutasyâbihât_, 
2.      Metode     Ulama     Ahlussunnah     Dalam     Memahami Teks-teks  Mutasyâbihât_, 
3.  Empat    Faedah    Penting    Sebagai    Bantahan    Atas    Orang Yang   Mengingkari  Takwil_, 
c.      Tafsir sebagian ayat yang seringkali dijadikan rujukan oleh pemeluk akidah Hulûl, Dan Wahdah al-Wujûd_,
d.      Langit Adalah Kiblat Doa_,   

Bab V             Kedustaan Yang Disandarkan Kepada Sebagian Wali Allah

a.       Kedustaan atas Syaikh ‘Abd al-Qâdir al-Jailâni_, 
b.      Kedustaan atas Syaikh Abu Yazîd al-Busthâmi_, 
c.      Kedustaan atas Syaikh Abu al-Hasan al-Syâdzili_, 
d.      Kedustaan atas Imam al-Ghazali_, 
e.      Kedustaan atas Syaikh Ahmad al-Tijani al-Maghribi_, 

Bab VI           Biografi Ringkas Kaum Sufi Angkatan Pertama
a.       Uwais al-Qarani_, 
b.      al-Hasan al-Bashri_, 
c.      ‘Ali Zainal ‘Abidîn_, 
d.      Ibrahim ibn Adham_, 
e.      Dâwûd al-Thâ’i_, 
f.       Fudlail ibn ‘Iyadl_, 
g.      Ma’rûf al-Karkhi_, 
h.      Sirrî al-Saqthi_, 
i.        Bisyr al-Hâfi_, 
j.        Hâtim al-Asham_, 
k.      Syaqîq al-Balkhi_, 
l.        Abu Turâb al-Nakhsyabi_, 
m.    Dzunnun al-Mishri_, 
n.      al-Hârits al-Muhâsibi_, 
o.      al-Junaid al-Baghdadi_,   

Bab VII          Penutup_, 
Daftar Pustaka_, 



 PENGANTAR PENULIS
Bismillâh ar-Rahman al-Rahîm.
al-Hamdulillâh.
al-Shalât Wa al-Salâm ‘Alâ Rasûlillâh.
Telah banyak karya para ulama terdahulu yang mereka tulis dalam menjelaskan kebebasan Ibn ‘Arabi dari akidah hulûl dan ittihâd. Di antaranya, Imam ‘Abd al-Wahhab as-Sya’rani yang telah menulis berbagai karya fenomenal, seperti al-Yawâqît Wa al-Jawâhir, al-Kibrît al-Ahmar dan lainnya. Al-Hâfizh as-Suyuthi menulis sebuah karya dengan judul Tanbîh al-Ghabiyy Fî Tabri’ah Ibn al-‘Arabi. As-Sayyid Musthafa al-Bakri dengan karyanya; al-Suyûf al-Hidâd Fî A’nâq Ahl al-Zandaqah Wa al-Ilhâd. Syaikh ‘Abd al-Ghani al-Nabulsi dengan karyanya; al-Radd al-Matîn ‘Alâ Muntaqish al-‘Ârif Muhyiddin. Syaikh al-Makhzûmi menulis kitab dengan judul Kasf al-Asrâr. Kemudian Ibn Hajar al-Haitami di bagian akhir dalam kitabnya; al-Fatâwâ al-Hadîtsiyyah. Serta masih banyak kitab lainnya dalam bahasan serupa yang telah ditulis para ulama. Ditambah lagi dengan banyak berbagai pujian dari para ulama terkemuka terhadap Ibn ‘Arabi. Ini artinya Ibn ‘Arabi adalah seorang ulama besar yang benar-benar “lurus”, tidak seperti pendapat sebagian orang yang menyatakan bahwa beliau sebagai “pelopor” akidah hulûl dan ittihâd
Buku yang ada di hadapan pembaca ini penulis sajikan bukan untuk menambah terlebih memperluas bahasan para ulama tersebut di atas. Sebaliknya kandungan buku ini tidak lain hanya kutipan-kutipan dari sekian kitab para ulama yang telah membebaskan Ibn ‘Arabi dari akidah hulûl dan ittihâd, termasuk dari berbagai ungkapan Ibn ‘Arabi sendiri. Kutipan-kutipan inipun tak ubah layaknya setetes air dari lautan yang seakan tidak bertepi, ia tidak menawarkan janji untuk dapat menyirami rasa dahaga. Namun buku yang penulis sodorkan ini setidaknya memberikan kontribusi dalam membebaskan Ibn ‘Arabi dari dua akidah tersebut. Paling tidak buku ini merupakan edisi bahasa Indonesia dari sekian banyak literatur berbahasa Arab dalam membebaskan Ibn ‘Arabi dari akidah hulûl dan wahdah al-wujûd. Inilah niat awal dari penulis ketika hendak membukukan karya ini.

Selasa, 08 Maret 2011

Ebook MASA-IL DINIYYAH, gratis 100%, Mohon Disebarkan... HALAL

 الدُّرَرُ السَّنِيَّة

فِي بَيَانِ الْمَقَالاَتِ السُّنِّيَّة

Mutiara Berharga Dalam Penjelasan
Makalah-makalah Ahlussunnah

Judul                               : MASA-IL DINIYYAH
Penyusun                       : Kholil Abou Fateh
Tahun                             : 2011
Kompilasi Ebook oleh   : M. Luqman Firmansyah

“Ebook ini didedikasikan bagi para pejuang ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah untuk memberantas ajaran Wahabi dan faham-faham menyesatkan lainnya. Halal untuk diperbanyak dengan cara apapun dengan tanpa merubah sedikitpun kandungan dimaksud”.

DOWNLOAD EBOOK: (Ada 2 jenis file, yaitu file EXE dan file PDF)
1.File EXE (harus dibuka lewat komputer / laptop)
berikut link downloadnya:


ukuran : 2,4 Mb

2. File PDF (selain bisa dibuka di komputer, juga bisa dibuka lewat HP yang support PDF dan Office)
berikut link downloadnya:


Ukuran : 1,8 Mb

Ebook ini Terdiri dari 4 Buku yang dijadikan dalam 1 file ebook.
Berikut Index Buku tersebut:



BUKU 1

Bab      I    Ijtihad Dan Taqlid
Bab     II    B i d ’ a h
Bab    III   Tawassul dan tabarruk
Bab    IV   Ziarah Ke Makam Rasulullah
Bab     V   Hukum Ikhthilath Antara Kaum Laki-Laki Dan Kaum Perempuan
Bab   VI    Hukum Berjabat Tangan Antara Laki-Laki Dan Perempuan Dengan Tanpa  Penghalang
Bab  VII   Memakai Hirz Atau Ta'widz
Bab VIII   Masalah-Masalah Seputar Shalat Dan Dzikir
Bab    IX  Membaca Al Qur'an Untuk Mayit
Bab     X  Membaca “Sayyidina” Ketika Bershalawat Atas Nabi



BUKU 2 :

Bab       I     Tanzih (Salah Satu Pilar 'Aqidah Islam)
Bab      II    Ayat-Ayat Muhkamat Dan Mutasyabihat
Bab     III    Kenabian Dan Kerasulan Adam 'Alayhissalam
Bab     IV    Berdzikir Dengan Benar
Bab      V    Beberapa Kesalahan Dalam Melafalkan Dzikir
Bab    VI     Dzikir Dengan Menyebut Lafazh Al Jalalah ( الله ) Saja
Bab   VII    Membaca Shalawat Nabi Sesudah Adzan Dengan Suara Yang Keras
Bab  VIII    Peringatan Maulid Nabi
Bab     IX   Tashawwuf Yang Sesungguhnya
Bab      X   Aurat Perempuan Adalah Seluruh Tubuhnya Selain Muka Dan KeduaTelapak Tangan


BUKU 3 :

Bab        I      Kehujjahan Ijma'
Bab       II      Perempuan Yang Melakukan Safar (Bepergian Jauh)
Bab      III     Talqin
Bab      IV     Masalah Bangunan Kuburan Dan Ziarah Kubur
Bab       V     Sholat Di Kuburan Dan Sholat Di Masjid Yang Ada Kuburannya
Bab     VI      Bermain Rebana
Bab     VII    Mencium Tangan Orang Saleh Dan Berdiri Untuk Menghormat Kedatangan Seorang Muslim
Bab    VIII    Isbal
Bab      IX    Masalah-Masalah Seputar Sholat
Bab       X    Qadla' Sholat



BUKU 4

Bab        I     A'zham Huquqillah 'Ala 'Ibaadihi (Hak Allah Yang Paling Agung Atas Para Hamba-Nya)
Bab       II    NIKAH BEDA AGAMA
Bab      III    AN-NUBUWWAH
Bab      IV   DZIKRULLAH
Bab       V   Penjelasan Kesepakatan Ulama Tentang Kebolehan Memakai Perhiasan Bagi Kaum Perempuan
Bab     VI    Beberapa Masalah Seputar Zakat
Bab    VII    Aurat Perempuan
Bab   VIII    Suara Perempuan Bukan Aurat
Bab     IX    Hukum Memakai Minyak Wangi Dan Berhias Bagi Perempuan
Bab      X    Menutup Aurat Dengan Pakaian Ketat

Kunjungi link dibawah ini:
Mohon disebarkan!!! Perjuangkan aqidah Rasulullah!!!